Sunday, August 12, 2007

Beragama yang Konstruktif




Beragama yang Konstruktif

• Iman : Allah, Malaikat, Kiamat, Kematian, dan lain-lain diarahkan pada pemberdayaan positif yang maksimal, bukan malah membuat rendah kreativitas dan semangat.
• Award atas keimanan adalah sorga.
• Hidup di dunia punya jangka (awal-akhir). Dunia ibaratkan perlombaan. Siapa yang gigih, kuat dan tangguh, maka ia akan akan berhasil.
• Bagaimana cara menimbulkan semangat keberagamaan konstuktif?
1. pencapaian sukses/tidaknya, tergantung pada usaha kita sendiri.
2. hindari terjebak pada arena perdebatan “kuno” agama yang tak bermanfaat dan cenrung menghabiskan tenaga. Misalnya: jangan terjebak pada perdebatan teologis yang telah selesai sejak dulu.
3. sadarilah, manusia berbagai macam-ragamnya. Termasuk juga orang “sholeh”. Meski secara pengetahuan agama ia mumpuni, tapi banyak sebagai manusia ia juga terjebak pada emosi/perasaan. Maka, carilah/dengarkanlah secara kritis dan cerdas apa yang dikatakan orang.
4. sesungguhnya, fitrah manusia telah mengarahkan untuk berhubungan secara baik dengan Tuhan. Wilayah spiritual manusia adalah antara manusia-Tuhan, berdua saja. Tuhanlah yang berhak menilai tentang diri manusia. Oleh karena itu, hilangkanlah sifat beribadah/melakukan sesuatu terpengaruh/terbawa penilaian orang lain.

0 komentar: