Sunday, August 12, 2007

TAFSIR DAN TAKWIL




TAFSIR DAN TAKWIL
Oleh: Prof. Dr. Mahmud Basuni Faudah

Tafsir
Arti bahasa à keterangan (al idhah)- penjelasan (al bayan).
Masdar dari fi’il “fassara”
Qs. Al Furqan 33)
Lisanul ‘Arab: “al fasrul bayan”, yakni “keterangan yang memberikan penjelasan”
“al fasru kasyful mughthi”, penafsiran (al fasr) adalah usaha untuk menyingkap sesuatu yang tertutup
“kasyful muradi ‘anil lafzhil musykili”, yaitu mengungkapkan arti yang dimaksud dari lafaz yang pelik.
Tafsir=masdar “tafsirah”, yaitu: sebuah nama bagi sesuatu yang dipergunakan dokter untuk mengetahui suatu penyakit.
Tafsir adalah ilmu yang menerangkan tentang nuzul (turunnya) ayat-ayat, hal ihwalnya, kisah-kisah, sebab-sebab yang terjadi dalam nuzulnya, tertib makkiyah dan madaniyahnya, muhkam dan mutasyabihnya; halal dan haramnya; wa’ad dan wa’idnya, nasikh dan mansukhnya, khas dan ‘ammnya, muthlaq dan muqayyadnya, perintah dan larangannya, ungkapan dan tamtsilnya dan lain sebagainya.
Tafsir ialah ilmu yang membahas tentang cara-cara mengucapkan lafadz-lafadz al Qur’an, madlulah dan ahkamnya secara ifrady (sendiri-sendiri) dan tarkib (tersusun) dan ma’aninya yang mengandung keterangan tentang hal ihwal susunannya (Abu Hayyan, dalam kitabnya “al Bahrul Muhith”.
Tafsir adalah ilmu yang membahas tentang hal ihwal al Qur’anul karim, dari segi indikasinya akan apa yang dimaksud oleh Allah.
Hal ihwal al qur’anul karim adalah kedudukannya sebagai kitab petunjuk yang benar, kitab yang berbahasa arab yang agung dan mu’jizat abadi bagi nabi Muhammad.
Takwil
Menurut bahasa: akar kata “al aulu” yang berarti “ar ruyu”=kembali.
Akar kata “al ayalah” yang berarti “as siyasah”= mengatur.
Kamus: “aalan aulan dan ma’lan ilayhi”= kembali.
“aala-aulan dan ma’lan ‘anhu”=“irtadda” (balik kembali).
Takwil berarti ungkapan atau penjelasan suatu pandangan.
Kata takwil dapat ditemukan pada QS. Ali Imran 7, An Nisa 59, Yusuf 44, Yusuf 100
Ulama salaf à menegaskan, takwil adalah:
1.Menafsirkan kalimat dan menerangkan artinya, baik arti tersebut sama dengan bunyi lahiriah kalimat tersebut, ataupun berlawanan dengannya. (cakupannya: bab ilmu, dan rangkaian kalimat/keterangan seperti tafsiran, komentar, dan penjelasan).
2. Esensi dari apa yang dikehendaki oleh suatu kalimat. (cakupannya: esensi perkaran-perkara yang didapati di luar, baik terjadi pada masa lampau ataupun yang akan datang).

0 komentar: